Setiap orang membutuhkan pahlawan untuk dirinya atau anda sendiri bisa menjadi pahlawan untuk diri anda sendiri, siapa yang bisa melompati tantangan dan muncul sebagai pemenang,
Ada pahlawan dalam diri kita...
Kita bisa menemukan pahlawan-pahlawan kita yang penting dalam kesehariaan kita.
Pahlawan menjadikan dirinya dan yang dilakukannya sebagai peningkat kualitas kehidupan orang lain, ia menjadikan tujuan dari kerjanya, ia istirahat supaya ia lebih segar, ia bekerja agar mendatangkan keuntungan bagi orang lain, bila satu hati telah disentuhnya dan hati itu berbahagia telah cukup bagi dia untuk menjadi pahlawan untuk hari itu.
Ada pahlawan yang harus peperangan, yang mungkin mengorbankan jiwanya dalam peperangan. Tetapi dalam hidup kita, kita memiliki jiwa – jiwa mulia , ibunda, ayahnda, kakak kita, adik yang menguatkan kita dalam mengarungi kehidupan yang tidak selalu mudah ini.
Tidak ada batasan tidak ada lintas generasi, batasan umur untuk menjadi pahlawan.
Selama kita ingin menjadi penyebab dari kebaikan hidup orang lain kita sebenarnya sudah menjadi pahlawan, Kadang-kadang kita menstandarkan keberanian kepiawaian bertarung pada nama-nama yang disebut pahlawan padahal keberanian mereka, mereka capai bukan karena mereka tidak pernah takut, tetapi mereka memilih memberanikan diri bagi kebaikan hidup orang lain
Sifat ini melekat pada jiwa seseorang ketika dia bisa dimotivasi untuk melakukannya, ada satu lompatan dalam kehidupannya, siapa yang ingin menjadi pahlawan saat ini atau menjadi sok pahlawan itu yang ada dalam pikiran kita.
Kita berhasil karena ada hambatan, halangan, sebagian orang menggunakan halangan itu untuk naik sehingga hambatan itu menjadi batu pijakan, keraguan orang adalah tanda bahwa kita tidak cukup tampil berwibawa, militer atau polisi menggunakan seragam seperti itu, penampilan itu harus mewakili sebuah tujuan, dan kalau penampilan kita menjadi kehidupan menjadi lebih baik tidak ada orang yang berkomentar mengecilkan jadi kalau orang meragukan berarti kita belum cukup kuat membangun penampilan yang mewakili sebuah tujuan, maka gagahkan diri kita pelan-pelan sampai orang tidak meragukan kita.
Hambatan adalah jalan terpendek, apakah ada jalan yang lebih pendek dengan menembus hambatan, jadi kalau ada hambatan jangan melingkar, menghindarinya atau mundur tapi pikirkanlah jalan terbaik untuk melampauinya, menembusnya karena sejarah membuktikan telah ada orang – orang biasa telah mampu melakukannya dan itu yang telah menjadikan nama mereka nama jalan dan Tuhan hadiahkan kaum setelahnya memuja, karena keberanian mereka.
to be continue....
Senin, 15 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Matur Tengkiu wis mampir rene...kirim kirim komentar yo..heheheh...