Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Senin, 15 Desember 2008

Mario Teguh : HERO - 2

Kalau orang mengatakan tidak mungkin sesungguhnya anda dan saya sedang menunggu hanya saya sibuk ketika sedang menunggu maka pastikan anda melihat saya nanti.
Sedikit orang yang berani melewati tantangan, banyak orang ingin menjadi pahlawan tapi mereka tidak berani melewati hambatan,

Dibutuhkan keberanian yang besar untuk berperang dan mati di medan perang, tetapi dibutuhkan keberanian yang lebih besar lagi untuk hidup dengan penuh dan berani.
Karena keberanian adalah kesedian untuk melakukan yang kita takuti, sehingga orang yang berani harus lebih dahulu takut. Jadi keberanian yang sebetulnya adalah keberanian yang dibutuhkan untuk hidup yang penuh.
Pahlawan punya kekurangan, tapi memfokuskan pada yang hebat dan menghebatkan orang lain.
Jadilah pribadi yang luar biasa dari mana dan dimanapun berada, karena pahlawan mencapai hasil-hasil yang luar biasa dengan mendayagunakan yang biasa yang ada dalam diri dan lingkungannya.


Pahlawan adalah yang menunjukkan keprimaan. Ada orang-orang yang menstandarkan keberhasilan secara fisik. Tapi yang lebih penting bukan kualitas yang dimiliki tetapi penggunaan kualitas tersebut.
Mungkin …, lebih baik hidup pendek dan cemerlang, daripada hidup redup sepanjang hidup yang juga belum tentu panjang.
Libatkan diri Anda sepenuhnya. Keberhasilan adalah hak kelahiran kita, ambil lah.
Apakah pahlawan butuh pengakuan?
Tidak. Karena pemberian yang tulus tidak membutuhkan “terima kasih.”
Bekerja itu yang diuntungkan pertama kali adalah diri kita sendiri. Jika Anda melakukan kebaikan, maka yang Anda dapatkan pertama kali adalah kebaikan itu sendiri.
Seorang pemimpin, “lead”, berada di depan membuka jalan, berinisiatif, mengambil resiko dan bersedia menerima dampak atas keputusannya. Dia adalah seorang pahlawan.
Fokuslah pada apa yang bisa Anda kerjakan, hal – hal yang tadinya tidak bisa dilakukan akan bisa dikerjakan.
Mintalah pada Tuhan agar kita diberdayakan untuk melakukan tugas-tugas yang mulia.
Bangunlah kepantasan untuk didengar, bangunlah kepantasan untuk dituruti petunjuknya, bangunlah kepantasan bagi orang lain untuk menyerahkan kepemimpinan hidupnya pada kita, karena pilihan untuk menjadi pemimpin bisa anda putuskan sendiri.
“Berpihaklah pada harapan baik orang lain lalu perhatikan apa yang terjadi..,”

0 komentar:

Posting Komentar

Matur Tengkiu wis mampir rene...kirim kirim komentar yo..heheheh...